2013-09-01

Air China Flight Review : CA978 Jakarta(CGK)-Beijing (PEK) via Xiamen (XMN) part 2

Sehabis mengurus imigrasi, saya langsung menyempatkan diri untuk melihat-lihat Bandara Gaoqi ini. Saya cukup antusias, sebab jarang ada foto dari Bandara Gaoqi yang tertampilkan di internet. Bandaranya terlihat sedang dan rapi serta bersih.





Setelah melihat untuk sekilas, saya langsung menuju ke pintu keberangkatan saya, yaitu pintu nomor sembilan. Dengan cepat, saya kemudian kembali dipanggil untuk menaiki pesawat yang akan mengantar saya ke Beijing.



Kabin sudah terlihat 'segar' lagi, dengan awak kabin yang sama dari Jakarta tetapi terlihat lelah dan tidak begitu ramah. Mungkin mereka masih merasa kelelahan karena belum beristirahat dengan baik sejak dari Jakarta.




Begitu naik pesawat, pesawat saya kemudian langsung di push back ke bagian belakang apron (di Xiamen, pesawat di push back terlebih dahulu ke bagian belakang apron baru kemudian diperbolehkan untuk taxi). Bagian belakang tersebut adalah bagian yang pada pos saya yang sebelumnya terlihat barisan banyak pesawat.
Xiamen Airlines B737-800 B-5305

Juneyao Airlines A320-200 B-6341

Pesawat berparkiran

Terminal 2 yang sedang dibangun terlihat dari kejauhan

Anehnya, ada Cathay Pacific Airways A330 datang dari Hong Kong (menurut keterangan resmi, penerbangan Cathay ke Xiamen hanya dilayani oleh Dragonair, anak perusahaan Cathay)

Ternyata, pesawat saya tidak kunjung berangkat dan molor lagi 30 menit. Itu dikarenakan oleh kesibukan
Bandara.

Udara yang panas di dalam kabin pesawat cukup membuat saya tidak betah, namun saya senang karena bisa mendapatkan banyak waktu untuk spotting pesawat di sana. Akhirnya, pesawat saya taxiing, setelah pesawat Xiamen Airlines B737-800 B-5305 di sebelah pesawat saya taxi terlebih dahulu.

Saat taxiing, banyak pesawat unik yang saya temui. Inilah diantaranya :
Xiamen Airlines B737-800

2 China Eastern Airlines A320 family bertemu

B737-800 Xiamen Airlines yang lainnya

Dari samping

Setelah menunggu, saya juga mendapatkan foto-foto di landasan. Tak lama kemudian, pesawat saya melesat meninggalkan Xiamen menuju Beijing.
Xiamen Airlines B737-800 B-5146 lepas landas

Xiamen Airlines B737 B-2658 mendarat

Shandong Airlines B737-800 B-5561 bersiap untuk lepas landas

Shandong Airlines B737-800 mendarat di Xiamen

Kota Xiamen dari atas


Pelayanan awak pada penerbangan lanjutan ini tidak begitu ramah, cenderung kurang profesional. Namun, makanan yang ada cukup membuat saya betah dan senang dengan penerbangan ini (spaghetti).

Setelah 2 jam terbang, akhirnya pengumuman akan mendarat dikumandangkan, cukup melegakan hati saya karena saya sudah kelelahan. Cepat-cepat saya mengeluarkan kamera saya untuk memfoto.



Saya heran, katanya sudah mau mendarat tetapi mengapa belum terlihat juga daratannya? Ternyata, saat itu kabut asap di Beijing sedang 'kumat'.

Pesawat saya kembali mendarat mulus dan selamat. Selamat datang di Bejing, Ibu Kota Republik Rakyat China sorak saya di dalam hati.


Terminal 2 Capital Airport

Terminal 3

Shenzhen Airlines B737-800 

Air China A330 B-6503
Air China B737-89L (WL) B-5422 dan Shenzhen Airlines B737-800

Air China B737-89L (WL) B-5391

Air China B777-39LER dan B777-2J6

Air China B737-79L (WL)

Armada Air China. Yang paling besar dan berwarna biru spesial adalah B777-2J6 B-2059


Saya sangat senang, karena sejak kecil saya sudah sangat ingin untuk datang di Beijing. Dan sekarang itu terjadi!

Pesawat saya berhenti di Remote Area Terminal 3 Capital International Airport. Setelah itu saya menaiki bis menuju terminal kedatangan serta memfoto beberapa pesawat lagi.


Pesawat saya B737-89L B-5176

Air China A319-100 B-6004

Air China B737-89L

Air China B737-89L(WL) B-5390 dengan warna kuning spesial



Air China A340 dengan Sichuan Airlines A330

Air China A319-100 B-6004, Hainan Airlines B737-84P dan KLM Cargo B747-400F




Selamat datang di Beijing! Inilah akhir dari post saya kali ini.

Kesan saya terhadap pelayanan Air China adalah cukup memuaskan, walaupun di sisi lainnya pesawat yang digunakan terkesan 'dipaksakan', karena B737-89L yang bahkan tanpa winglet dipakai untuk penerbangan sepanjang Jakarta-Beijing. Namun itu adalah pengalaman unik yang tak terlupakan dan saya suka itu.

Tetap bersama saya, sebab dalam waktu dekat saya akan mengeposkan tentang flight saya bersama Air China yang berikutnya yaitu CA1203 dari Beijng menuju Xi An. Sampai Jumpa!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar